The research method was descriptive with the spatial approach. This study uses ArcGIS 10.2 software that aims to see the spatial distribution and public accessibility to the primary health center in Banjarmasin. The mapping aims to determine whether the existence of the primary health center has already met the needs of the population in the region. The accessibility of the primary health center if it is seen from the aspect of availability regardless of large of the area and the population to be serviced might provide incorrect information about the actual condition of availability in the field. Primary Health Center (in Indonesia it is called as Puskesmas) will be the main gate of National Health Insurance participant in accessing health services. Pelayanan puskesmas telah menjangkau semua wilayah di Kota Banjarmasin pada area buffer 4 km, sedangkan untuk rasio Apoteker terhadap 100.000 penduduk di setiap kecamatan belum memenuhi ketentuan kebutuhan Apoteker menurut Kementerian Kesehatan dengan rasio terbesar yaitu 5,2 : 100.000 pada Kecamatan Banjarmasin Tengah. Terdapat 20 puskesmas (77%) yang sesuai standar rasio dan 6 puskesmas (23%) yang tidak sesuai standar rasio. Aksesibilitas masyarakat terhadap puskesmas sebagian besar telah memenuhi standar rasio yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Hasil penelitian menggunakan nearest neighbor analysis menunjukkan bahwa pola distribusi puskesmas di Kota Banjarmasin adalah menyebar (dispersed) dengan nilai R 1,41. Perhitungan rasio puskesmas terhadap 30.000 penduduk serta rasio Apoteker terhadap 100.000 penduduk akan dibandingkan dengan nilai standar menurut Kementerian Kesehatan. Analisis spasial dilakukan untuk melihat pola distribusi puskesmas serta aksesibilitasnya. Sumber data primer berasal dari survey lokasi puskesmas menggunakan GPS (Global Positioning System), sedangkan data sekunder berupa peta administrasi wilayah, peta jaringan jalan, peta sungai, jumlah penduduk, jumlah apoteker serta nama dan alamat puskesmas. Metode penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan spasial. Penelitian ini menggunakan software ArcGIS 10.2 yang bertujuan untuk melihat distribusi spasial serta aksesibilitas masyarakat terhadap puskesmas di Kota Banjarmasin. Pemetaan bertujuan untuk mengetahui apakah keberadaan puskesmas sudah memenuhi kebutuhan penduduk yang ada di wilayah tersebut. Aksesibilitas puskesmas jika ditinjau dari aspek ketersediaannya tanpa memperhitungkan luas wilayah dan jumlah penduduk yang harus dilayani dapat memberikan informasi yang tidak tepat tentang kondisi ketersediaan yang sebenarnya di lapangan. Puskesmas akan menjadi gerbang utama peserta JKN dalam mengakses pelayanan kesehatan.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |